Membangun Jaringan Antara Linux dengan Windows

TATA CARA INSTALLASI


 A.    WINDOWS XP
1.      Pertama-tama kita membuka virtual box, kemudian klik new pada menu virtualbox. Selanjutnya beri nama virtual machine Beri nama komputer virtual yang akan kamu buat dan pilih sistem operasi Microsoft Windows yang berkategori Windows XP  dan pilih windows dengan version 32-bit. Klik Next setelah itu.

2.      Kemudian atur ukuran memori komputer virtual yang kamu buat. Lalu klik next.

3.      Kemudian langkah selanjutnya akan disuruh membuat virtual hardisk untuk menyimpan file komputer virtual, ada dua pilihan disini. Bisa memilih Create new hard disk untuk membuat hardisk baru, jika kamu sudah hardisk virtual tinggal pilih Use existing hard disk, kami memilih Create new hard disk  dan selanjutnya klik Create.

4.      Pilih format virtual hardisk yang diinginkan, umumnya orang-orang menggunakan VDI, lalu klik Next.

5.      Selanjutnya untuk menentukan bagaimana hard disk yang akan di buat itu disimpan. ada 2 pilihan yaitu :
-          Dynamically allocated : Artinya kapasitas hard disk fisik akan digunakan berdasarkan berapa kapasitas hard disk virtual sudah terpakai dan tidak berdasarkan berapa ukuran hard disk virtual ditentukan. Kapasitas hard disk virtual akan dibatasi berdasarkan ukuran yang telah ditentukan.
-          Fixed size : Artinya kapasitas hard disk fisik akan digunakan berdasarkan ukuran kapasitas hard disk virtual dibuat, walaupun kapasitas hard disk virtual tersebut masih kosong atau belum digunakan.
Kami memilih Dynamically Allocated, klik next.

6.      Selanjutnya menentukan nama tampilan dan nama folder tempat menyimpan file mesin yang akan dibuat, kita juga dapat mengubah kapasitas hard disk yang akan di buat , klik create.
7.      Kemudian klik seting pada virtualbox yang telah dibuat dan pilih tab System kemudian atur Boot Order dengan aturan Optical pada posisi pertama kemudian hardisk dan hilangkan checklist pada Floppy.

8.      Kemudian masuk ke tab Storage. Lalu masuk ke Controller IDE pilih Optical Drive yang bergambar CD kemudian cari ISO berdasarkan direktori yang disimpan.

9.      Lalu pilih tab Network, pada Attached to diganti dengan Internal Network. Internal network atau jaringan internal adalah mode jaringan yang memungkinkan kita untuk membuat beberapa virtual machine/OS guest baru yang saling terhubung secara internal, lalu Klik Ok.

10.  Setelah penyetingan virtualbox win xp selesai, kemudian klik Start. Lalu akan muncul tampilan seperti di bawah ini.  Kemudian tekan enter untuk mempersiapkan Win xp.

11.  Kemudian akan muncul Lincensing Agreement dan tekan F8 untuk menyetujuinya.

12.  Selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Untuk mengatur partisi pada Win XP . dan tekan Enter untuk melanjutkan installasi.

13.  Kemudian pilih file system untuk partisi baru dengan format NTFS file system (Format the partition using the NTFS file sytem) lalu tekan enter untuk melanjutkan.

14.  Tunggu proses format partisi selesai.

15.  Jika muncul tampilan di bawah ini maka, jangan tekan tombol apapun agar proses tidak kembali ke awal.

16.  Tunggu sampai Installing Devices selesai.

17.  Jika Installing Devices selesai, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini untuk customize wilayah dan Bahasa. Kemudian tekan Next.

18.  Selanjutnya pada Personalize isi nama dan organisasimu.

19.   Kemudian isi Product Key.

20.  Jika muncul tampilan seperti ini, maka langsung klik Next.

21.  Kemudian pilih zona waktu Indonesia.

22.  Selanjutnya pada Network Setting pilih  Typical setting.

23.  Kemudian pada Workgroup or Computer Domain pilih Workgroup. Lalu tekan Next.

24.  Lalu tunggu proses Installing Start Menu selesai.

25.  Jika sudah selesai maka, akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Dan tekan Next untuk melnjutkan.

26.  Selanjutnya, akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Tampilan ini adalah untuk update otomatis pada versi Windows. Karna kita tidak membutuhkan versi terbaru, maka kita memilih Not right now, lalu klik Next.

27.  Jika muncul tampilan untuk mengecek koneksi internet seperti di bawah ini, boleh langsung diskip.

28.  Kemudian jika muncul tampilan untuk mendaftar online dengan Microsoft, kita pilih No, not at this time saja. Lalu tekan Next.

29.  Kemudian masukkan nama user account. Lalu klik Next.

30.  Klik Next untuk mulai menggunakan Windows XP pada computer.

31.  Windows XP sudah berhasil diinstall.



B.     Tata Cara Installasi Linux (Ubuntu)
Virtualbox
1.      Langkah awal adalah buka virtual box, lalu klik New.

2.      Kemudian beri nama virtual machine yang akan dibuat dan pilih sistem operasi yang berkategori Linux  dan pilih Linux dengan version 64-bit. Klik Next setelah itu.

3.      Kemudian tentukan memory yang akan digunakan untuk menjalankan Ubuntu Server, recommended memory size nya sebesar 1 GB seperti pada gambar diatas. Jika sudah lalu klik Next.

4.      Kemudian langkah selanjutnya akan disuruh membuat virtual hardisk untuk menyimpan file komputer virtual, ada dua pilihan disini. Bisa memilih Create new hard disk untuk membuat hardisk baru, jika kamu sudah hardisk virtual tinggal pilih Use existing hard disk, kami memilih Create new hard disk  dan selanjutnya klik Create.

5.      Pilih format virtual hardisk yang diinginkan, umumnya orang-orang menggunakan VDI, lalu klik Next.

6.      Selanjutnya untuk menentukan bagaimana hard disk yang akan di buat itu disimpan. ada 2 pilihan yaitu :
-          Dynamically allocated : Artinya kapasitas hard disk fisik akan digunakan berdasarkan berapa kapasitas hard disk virtual sudah terpakai dan tidak berdasarkan berapa ukuran hard disk virtual ditentukan. Kapasitas hard disk virtual akan dibatasi berdasarkan ukuran yang telah ditentukan.
-          Fixed size : Artinya kapasitas hard disk fisik akan digunakan berdasarkan ukuran kapasitas hard disk virtual dibuat, walaupun kapasitas hard disk virtual tersebut masih kosong atau belum digunakan.
Kami memilih Dynamically Allocated, klik next.

7.      Lalu masuk ke File Location and Size yang arti nya menentukan Direktori penyimpanan File Ubuntu Server dan menentukan seberapa besar Hard Disk yang akan dipakai.  Klik Create.

8.      Kemudian klik Setting pada virtualbox yang telah dibuat.

9.      Kemudian pilih tab System kemudian atur Boot Order dengan aturan Optical pada posisi pertama kemudian hardisk dan hilangkan checklist pada Floppy.

10.  Kemudian masuk ke tab Storage. Lalu masuk ke Controller IDE pilih Optical Drive yang bergambar CD kemudian cari ISO berdasarkan direktori yang disimpan.

11.  Buat harddisk baru dengan cara klik Controller : SATA kemudian pilih Adds Harddisk setelah muncul virtualBox Question pilih Choose existing disk.

12.  Klik Next.

13.  Klik Next.

14.  Klik Create.

15.  Kita sudah memiliki 2 harddisk.

16.  Lalu pilih tab Network, pada Attached to diganti dengan Internal Network. Internal network atau jaringan internal adalah mode jaringan yang memungkinkan kita untuk membuat beberapa virtual machine/OS guest baru yang saling terhubung secara internal, lalu Klik Ok.

17.   Setelah itu klik Start.



Langkah intallasi :
1.      Pertama pilih bahasa yang digunakan untuk system.

2.      Kemudian pilih Install Ubuntu Server dan tekan Enter.

3.      Kemudian pilih bahasa untuk System operasi Ubuntu Server, kami memilih English dan selanjutnya tekan Enter  untuk melanjutkan.

4.      Kemudian muncul tampilan untuk memilih lokasi saat ini, pilih United States dan tekan Enter untuk melanjutkan.

5.      Untuk konfigurasi keyboard, ada pertanyaan deteksi keyboard pilih No dan tekan Enter untuk melanjutkan.

6.      Gunakan layout keyboard default yaitu English (US) kemudian tekan Enter untuk melanjutkan.

7.      Pada konfigurasi network. Pada kasus  ini, network autoconfiguration gagal. Karena tidak menggunakan DHCP atau DHCP sedang lambat atau hardwarenya tidak berjalan dengan baik. Bisa kita atur nanti jadi bisa kita lanjutkan saja. Pilih Continue untuk melanjutkan.

8.      Berikutnya untuk pilih Do not configure the network at this time, karena kami ingin mengaturnya nanti. Tekan Enter  untuk melanjutkan.

9.      Masukkan hostname, bisa dikatakan sebagai nama komputer. Hostname menjadi identitas komputer pada suatu sistem jaringan selain IP dan MAC Address.

10.  Membuat user dan password. User ini nantinya akan berada dibawah user root untuk non-administrative. Masukkan nama lengkap untuk user baru (identitas user). Pilih Continue untuk melanjutkan.

11.  Masukkan username untuk akun. Pilih Continue untuk melanjutkan.

12.  Masukkan password baru untuk user yang akan dibuat. Pilih Continue untuk melanjutkan.

13.  Masukkan kembali password untuk konfigurasi.

14.  Karena password yang dimasukkan kurang dari 8 karakter, maka password termasuk dalam kategori lemah. Tapi tidak masalah, Pilih Continue untuk menggunakan password lemah melanjutkan.

15.  Karena ada kemungkinan pengguna ubuntu untuk mengkonfigurasi direktori home, kita diberikan pilihan untuk memberikan enskripsi atau tidak. Pilih Yes jika ingin berhati hati oleh pengguna lain, dan No jika dirasa tidak diperlukan. Kami memilih No. Kemudian pilih Continue untuk melanjutkan.

16.  Pada konfigurasi waktu, untuk time zone pilih Eastern.

17.  Partisi harddisk. Karena kita ingin membagi partisi lain secara manual. Pilih Manual.

18.  Pilih harddisk untuk partisi. Pada pilihan ini, ada 2 harddisk yang tersedia. Tekan Enter pada salah satu harddisk yang akan digunakan.

19.  Untuk membuat partisi baru maka pilih Yes.

20.  Partisi yang tadi dibuat.

21.  Selanjutnya pilih partisi ke 2, dan tekan Enter untuk membuat partisi baru.

22.  Arahkan kursor pada partisi yang tadi dibuat, lalu tekan Enter.

23.  Bagaimana menggunakan space kosong, pilih Create a new partition.

24.  Masukkan ukuran partisi. Kemudian pilih Continue.

25.  Pilih tipe untuk partisi, pilih Primary dan tekan Enter.

26.  Location for the new pilih Beginning.

27.  Arahkan kursor pada Use as dan tekan Enter.

28.  Setelah muncul tampilan seperti ini, pilih swap area tekan Enter.

29.  Kemudian pilih Done setting up the partition, karena proses setting sudah selesai.

30.  Lalu gunakan freespace yang tersisa pada hdd-1.

31.  How to use this free space, pilih Create a new partition.

32.  Karena tadi kita sudah memakai sebagian dari partisi, maka pada tampilan ini akan muncul otomatis sisa size untuk partisi. Langsung pilih Continue.

33.  Pilih tipe untuk partisi, pilih Primary dan tekan Enter.

34.  Kemudian pilih Done setting up the partition, karena proses setting sudah selesai.

35.  Pada hdd-2, pilih partisi yang masih Free Space kemudian  tekan Enter.

36.  How to use this free space, pilih Create a new partition.

37.  Masukkan ukuran untuk partisi.

38.  Pilih tipe untuk partisi, pilih Primary dan tekan Enter.

39.  Kemudian pilih Mount point untuk mengatur partisi sebagai root, root = /.

40.  Kemudian pilih Done setting up the partition, karena proses setting sudah selesai.

41.  Selanjutnya, pilih Configure software RAID untuk  Konfigurasi RAID dan tekan Enter.

42.  Pilih Yes jika muncul tampilan ini.

43.  Untuk aksi konfigurasi software RAID pilih Create MD device.

44.  Pilih tipe RAID device yaitu RAID0.

45.  Untuk mengaktifkan array dari RAID0 tandai 2 pilihan dari bawah . setelah itu Enter pada Continue.

46.  Enter pada pilihan Yes.

47.  Enter pada pilihan Finish.

48.  Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini, dan tekan enter.

49.  Lalu pilih use as

50.  Gunakan sebagai file sistem ext4.

51.  Gunakan sebagai partisi root.

52.  Jika sudah selesai pilih done setting.

53.  Setelah partisi sudah selesai diatur/setting. Pilih Finish partitioning and write change to disk dan tekan Enter.

54.   Pilih yes untuk menulis perubahan pada harddisk.

55.  Tunggu proses selesai.

56.  Pada settingan tasksel diatas pilih saja No Automatic Updates.

57.  Untuk software, pilih saja Standart system utilities karna selanjutnya akan menginstal service dan software melalui command. Kemudian pilih Continue tekan Enter.

58.  Tampilan di bawah merupakan pilihan untuk menginstall GRUB bootloader yang nantinya digunakan dalam pemilihan OS saat booting.

59.  Finish the installation pilih Continue dan tekan Enter.

60.  Tampilan awal Ubuntu Sever


CARA KONFIGURASI IP ADDRESS
A.    Pada Linux
1.      Login sesuai dengan user dan password yang telah dibuat pada saat proses install.

2.      Lalu ubah privilege dengan menggunakan perintah “sudo su” dan masukkan password.

3.      Lalu ketik “clear” untuk membersihkan layar. 

4.      Untuk mengecek adapter yang terpakai menggunakan perintah “ifconfig –a”.

5.      Atur konfigurasi jaringan dengan perintah “nano /etc/network/interfaces”. Masukkan konfigurasi sebagai berikut, simpan dengan menekan tombol ctrl + x.

6.      Setelah konfigurasi lakukan restart pada network dengan perintah “service networking restart”.


B. Pada Windows
1.      Pada Start klik Control Panel.

2.      Kemudian pilih Network and Internet Connection.

3.      Pilih Network Connection.

4.      Klik kanan lalu pilih property.

5.      Lalu pilih TCP/IP.

6.      Masukkan konfigurasi IP sabagai berikut.

7.      Matikan Windows Firewall.

8.      Kemudian pilih Off, lalu klik Ok.


TEST KONEKSI
A.     WINDOWS
Pada cmd ketikan ping dan alamat IP yang dituju.

B.     LINUX
     Lakukan juga ping pada linux, untuk menghentikan ping menggunakan ctrl+c.

Cek Partisi
Fdisk adalah perintah yang paling sering digunakan untuk memeriksa partisi pada disk. Perintah fdisk dapat menampilkan partisi dan rincian seperti jenis file sistem, namun itu tidak melaporkan ukuran setiap partisi.

Cek Raid
Df bukanlah utilitas partisi, tapi hanya menampilkan rincian tentang sistem file saja yang terpasang. Daftar yang dihasilkan oleh df bahkan termasuk sistem file yang tidak terpartisi secara nyata.




Belum ada Komentar untuk "Membangun Jaringan Antara Linux dengan Windows"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel